MANFAAT ASPARAGUS
2 Februari 2015Asparagus, mungkin sebagian masyarakat Indonesia ada yang masih asaing dengan jenis sayuran ini. Asparagus merupakan anggota keluarga Lily (Liliaceae) yang meliputi bawang putih dan bawang merah. Asparagus merupakan tanaman tak berdaun dan dapat tumbuh hingga 25 cm dalam sehari. Asparagus yang biasa dikonsumsi sebenarnya adalah tunas yang tumbuh dari semacam umbi yang berada di bawah tanah. Asparagus biasanya disajikan sebagai sayuran segar atau makanan dalam kaleng, pengolahan asparagus tergantung minat dan kesukaan penggunanya. Walaupun asparagus belum begitu dikenal di Indonesia, karena manfaatnya yang besar, tanaman ini memiliki prospek yang besar untuk dikembangkan sebagai peluang usaha pertanian.
Selain lezat diolah menjadi beragam masakan, asparagus juga mempunyai kandungan gizi yang sangat baik. Beragam mineral, kalsium, potassium, vitamin A, D juga E ada di dalamnya. Sayuran ini juga rendah kalori, baik dikonsumsi bagi Anda yang sedang menjalani terapi diet.
Kandungan seratnya (dietary fiber) sangat tinggi. Serat dalam asparagus mampu mengikat zat karsinogen penyebab kanker. Serat juga membantu lancarnya proses pencernaan tubuh sehingga Anda terbebas dari gangguan sembelit atau susah buang air besar. Beberapa lembaga ilmiah telah melakukan uji klinis terhadap asparagus. Terbukti sayuran ini mampu meningkatkan kesuburan pria. Kandungan asam amino asparagines merangsang ginjal membuang sisa metabolisme tubuh.
Asparagus memiliki kandungan gizi yaitu vitamin C, vitamin E, vitamin B6, kalsium, magnesium, seng, protein, vitamin A, vitamin K, tiamin, riboflavin, rutin, niasin, zat besi, fosfor, potassium, tembaga, mangan, dan selenium, serta kaya akan serat alami yang dapat melancarkan sistem pencernaan. Sayuran Asparagus juga memiliki kandungan kalori yang rendah, tidak mengandung lemak atau kolesterol, dan memiliki kandungan sodium yang sedikit.
Dalam sayuran asparagus juga banyak terkandung asam folat. Asam folat dapat membantu memudahkan mendapatkan kehamilan. Selain itu, asam folat sangat berguna bagi ibu hamil dan janin, untuk melindungi cacat tabung saraf bada bayi. Terus mengkonsumsi sayuran asparagus setelah kelahiran juga akan memperlancar produksi air susu Ibu (ASI).
Para ilmuwan menemukan bahwa asparagus bisa menjadi senjata melawan diabetes. Menurut mereka, mengkonsumsi asparagus secara reguler bisa menjaga level gula darah dan meningkatkan produksi insulin--hormon yang membantu menyerap glukosa.
Konsumsi asparagus kian meningkat setiap tahunnya, seperti halnya di Inggris yang jumlah konsumsi asaparagusnya mencapai 8000 ton per tahun. Selain menjadi bahan baku berbagai jenis makanan, asaparagus tampaknya memang memiliki peran penting dalam memerangi penyakit diabates, terutama diabetes tipe dua yang menyumbang 90 persen dari semua kasus diabetes.
Manfaat asparagus dalam kasus diabetes telah diteliti oleh ilmuwan dari University of Karachi di Pakistan menyuntik tikus dengan bahan kimia untuk memberikan status diabetes, dengan kadar insulin rendah dan kandungan gula dalam darah. Separuh dari tikus tersebut diobati dengan ekstrak asparagus, sementara yang lainnya diberi obat antidiabetesglibenclamide. Tikus-tikus ini diberi ekstrak asparagus dalam dosis kecil setiap hari selama 28 hari. Dilakukan juga tes darah untuk mengecek perubahan diabetes mereka.
Hasilnya, seperti dipublikasikan The British Journal of Nutritionyang dikutip Daily Mail, 21 November 2012, menunjukkan bahwa level rendah asparagus bisa menekan kadar gula dalam darah, tetapi tidak meningkatkan produksi insulin. Hanya ekstrak kadar tinggi yang memberikan efek signifikan pada produksi insulin oleh pankreas, organ yang melepaskan hormon tersebut ke dalam sistem peredaran darah.
Penelitian sebelumnya, yang dipublikasikan di British Medical Journal 2006, menunjukkan bahwa asparagus memicu kenaikan 81 persen glukosa oleh otot dan jaringan tubuh. Dalam laporan hasil temuan mereka, ilmuwan dari University of Karachi mengungkapkan, "Studi ini menunjukkan bahwa ekstrak asparagus mempunyai efek antidiabetes."
Namun, yang perlu diperhatikan dari asparagus kandungan purin (purine) yang cukup tinggi. Sebagian besar orang mengira purin hanya terdapat pada jeroan dan boga bahari (seafood). Kenyataannya, sayuran hijau juga banyak mengandung purin, meskipun tidak semuanya. Peningkatan kadar purin akan menyebabkan penyakit asam urat (gout). Penyakit ini adalah salah satu jenis rematik yang umum menyerang pada individu dewasa. Untuk menghindar kenaikan kadar asam urat dalam darah, penderita asam urat harus menghindari makan asparagus agar penyakitnya tidak kambuh.
Baca juga
Obat Herbal Stroke Ringan Mujarab 2024
Obat Herbal Stroke Ringan
Toko Herbal Alami di Kab. Pinrang Prov. Sulawesi Selatan
Ikhtiar Mengobati Stroke Berat dan Stroke ringan dengan Herbal Alami
Berbuka Puasa yang Menyehatkan
Rajab semoga doa doa mustajab
Sifat Positif untuk Anda yang Sedang diuji dengan Sakit
Toko Herbal di Amuntai Kalimantan Selatan
Toko Herbal di Denpasar Bali
ALHAMDULILLAH 1,5 BULAN STROKE MULAI BISA BERLATIH BERJALAN KEMBALI